Author: araisieou

Apa sih Araisieou ?

Posted on

Araisieou.. mungkin temen2 gw banyak yang nanya. apa sih maksudnya Araisieou ..

banyak yang bilang itu bahasa jepang, padahal bukan, cuma trennya anak muda sekarang yang suka mengganti2 nama belakangnya.

Nama gw Rico.. nah Araisieou itu diambil dari spell(Ejaan) dalam bahasa inggris..

R : AR

I : AI

C : SIE

O : OU

jadi jika digabungkan akan membentuk sebuah kata yakni ARAISIEOU..

Nah sekarang semoga temen2 gw udh pada tau dan gak nanya2 lagi..

^^

Perhitungan Penerimaan Negara (Pendapatan Nasional)

Posted on

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :

• Produk Domestik Bruto (GDP)
• Produk Nasional Bruto (GNP)
• Produk Nasional Neto (NNP)
• Pendapatan Nasional Neto (NNI)
• Pendapatan Perseorangan (PI)
• Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)

Manfaat

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.

Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Faktor yang mempengaruhi

• Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

• Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

Sumber :http://id.wikipedia.org/

Perkiraan Penerimaan Tahun 2012

Posted on

Pemerintah memprediksi defisit anggaran tahun depan sekitar 1,4% atau lebih rendah dari tahun ini yang sebesar 1,8% lantaran prediksi penerimaan negara pada tahun depan diyakini meningkat.
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menilai penerimaan negara tahun depan akan meningkat sekitar Rp100 triliun jika dibandingkan tahun ini.

Adapun angka tersebut bersumber dari gabungan beberapa pos penerimaan dimana yang terbesar diharapkan berasal dari penerimaan negara bukan pajak.

“Kita sementara RKP [2012] itu defisitnya antara 1,4% kira-kira. Kita juga tidak menutup diri untuk meningkatkan defisit itu dengan 0,1% atau 0,2%,” ujar Agus seusai rapat koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, hari ini.

Lebih lanjut, dia menjelaskan kalau tambahan itu diarahkan kepada sektor infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga menetapkan pengeluaran tersebut bisa efisien yakni untuk yaitu untuk belanja-belanja yang tidak mengikat serta belanja modal yang bisa betul-betul produktif.

Sebelumnya, pemerintah memperkirakan total kebutuhan belanja negara pada 2012 akan mencapai Rp1.353 triliun yang rencananya akan ditutup dari penerimaan berkisar Rp1.242-1.259 triliun dan sisanya Rp111 triliun dari utang.

Saat itu, Agus menuturkan dalam pagu indikatif anggaran pendapatan dan belanja negara 2012 ada dua alternatif yang merujuk pada asumsi harga minyak mentah Indonesia(ICP) yang akan dipakai US$85 per barel atau US$95 per barel. Apabila ICP yang dipakai US$85 per barel, maka penerimaan negara diproyeksi sebesar Rp1.242 triliun.

“Tetapi kalau menggunakan ICP US$95 per barel, maka penerimaan negara bisa mencapai Rp1.259 triliun. Tax ratio saat ini 12,1% menjadi tantangan untuk ditingkatkan mengingat di negara-negara maju itu 25-35%,” ujarnya.

Menurut Agus, target indikatif penerimaan negara tersebut akan digunakan untuk menutup kebutuhan belanja negara yang diperkirakan mencapai Rp1.353 triliun atau naik dari alokasi tahun ini yang sebesar Rp1.229 triliun.

Artinya, akan ada defisit anggaran sekitar Rp111 triliun karena pengeluaran lebih besar dari pemasukan. “Itu akan dibiayai oleh utang yang mencapai Rp111 triliun pada 2012,” katanya.

Menkeu menekankan pentingnya seluruh kementerian/lembaga (K/L) mengoptimalkan belanjanya untuk kegiatan yang benar-benar prioritas. Pada 2012, alokasi anggaran belanja K/L direncanakan sekitar Rp457 triliun. “Untuk belanja non-K/L ternyata ada pos-pos pengeluaran seperti subsidi Rp187 triliun, bayar bunga utang Rp115 triliun,” tambahnya.

Pada APBN 2011 ditetapkan pendapatan negara sebesar  Rp1.104,9 triliun yang terdiri atas pendapatan perpajakan sebesar Rp850,3 triliun, pendapatn bukan pajak sebesar Rp250,9 triliun, dan hibah sebesar Rp3,7 triliun. Adapun pos belanja negara dalam APBN tahun ini ditetapkan pada angka Rp1.229,6 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp836,6 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp393 triliun. Sedangkan pos pembiayaan dipatok pada angka Rp124,7 triliun. Wow…

Sumber : http://www.bisnis.com/indonesia-headlines/21338-pemerintah-prediksi-defisit-tahun-depan-14

Kebijakan Moneter

Posted on

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement“, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1.Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy

Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar

2.Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy

Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain:

1.Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2.Fasilitas Diskonto (Discount Rate)

Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3.Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)

Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

4.Himbauan Moral (Moral Persuasion)

Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.[4]

Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

Investasi

Posted on

Investasi

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Bentuk
• Investasi tanah – diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
• Investasi pendidikan – dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
• Investasi saham – diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.

Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.

Bagaimana?..berniat untuk berinvestasi ..?

Sumber: http://id.wikipedia.org

Keadaan Geografis kota Depok

Posted on

Jakarta merupakan pusat kota di Indonesia, tapi jika melihat  Jakarta sekarang, dengan padatnya, macetnya, dan polusinya yang tinggi sepertinya sulit dibayangkan bawha bahwa kota tersebut aadalah Ibu kota Indonesia, kota yang menjadi cerminan Negara Indonesia ini.

Tapi saya tidak membahas tentang Jakarta sekarang, saya ingin membahas tentang kota kecil yang dekat dengan Jakarta.

Depok, tempat saya tinggal sekarang.kota yang dijuluki dengan kota belimbing ini merupakan salah satu kota kecil yang berada di jawa barat

Yuk kita lihat bagaimana keadaan geografis dari salah satu kota kecil di jawa barat tersebut.

Kotamadya Daerah Tingkat II Depok atau disingkat dengan Kota Depok, terletak disebelah selatan propinsi DKI Jakarta, memiliki luas wilayah 20.504,54 Ha (200,29 Km2) dengan jumlah penduduk pada tahun 1998 sebesar 1.006.537 jiwa. Kota Depok terdiri dari 6 kecamatan, 39 desa dan 24 kelurahan dengan perincian sebagai berikut: Kecamatan Pancoran Mas: 6 Kelurahan dan 5 Desa 2; Kecamatan Beji 6 Kelurahan; Kecamatan Sukmajaya: 11 Kelurahan dan 12 desa; Kecamatan Cimanggis: 1 Kelurahan dan 12 Desa; Kecamatan Sawangan: 14 Desa; Kecamatan Limo: 8 Desa.

Mata pencaharian penduduk Kota Depok berada pada sektor-sektor berikut ini: perdagangan dan jasa: 126.616 orang (35,42 %), pegawai negeri (PNS/TNI): 82.237 orang (23,02%), petani: 224.468 orang (6,85%), pengrajin: 2.267 orang (0,63%), pengusaha: 657 orang (0,18%), lain-lain: 121.207 orang (33,9%).

Kota Depok merupakan dataran landai denga rata-rata ketinggian 121 m dari permukaan laut dan merupakan daerah resapan air bagi DKI Jakarta. Secara topografis wilayah ini perlu dikendalikan dan direncanakan pembangunannya sehingga tidak mengancam ketersediaan air bagi wilayah DKI Jakarta.

Kondisi wilayah Kota Depok Merupakan tanah darat dan tanah sawah. Sebagian besar tanah darat merupakan areal pemukiman sesuai dengan fungsi kota Depok yang dikembangkan sebagai pusat pemukiman ,pendidikan, perdagangan dan jasa. Fasilitas pendidikan yang ada di wilayah Kota Depok adalah taman kanak-kanak: 17 buah,SD/MI: 442 buah, SMP/MTS: 192 buah, SMU/MA: 91 buah, perguruan tinggi: 5 buah, danSLB: 4buah, Fasilitas transportasi antara lain Terminal Terpadu: 1 buah, Stasiun Kereta Api: 5 buah.

Sementara fasilitas kesehatan yang tersedia di Kota Depok diantaranya adalah Rumah Sakit Umum: 4 buah, puskesmas: 24 buah, posyandu: 637 buah, klinik KB: 176 buah, apotik : 77 buah

 

Nah itu sekilas tentang kota tempat saya tinggal sekarang, mungkin kota depok masih jauh dari kategori baik untuk di jadikan ibu kota. Tapi mungkin saja di masa depan depok bisa menjadi kota yang memegang peran sentral di Indonesia, hehe

 

SUMBER : http://membangundepok.blogspot.com/2006/02/profil-kota-depok.html

 

 

strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia di masa akan datang.

Posted on Updated on

1.Mengenai strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Pemerintah Indonesia akan menajamkan fokus ekonomi lima tahun ke depan pada industri manufaktur. Hal ini dilakukan untuk percepatan pembangunan sekaligus meningkatkan pendapatan negara.

Perekonomian dunia dalam sepuluh tahun terakhir semakin dinamis, yang ditandai dengan semakin kuatnya kemajuan industri di negara-negara berkembang di bagian selatan; seperti Tiongkok, India, dan Singapura. Dengan kemajuan yang semakin pesat di kawasan ini, Indonesia dituntut untuk merumuskan suatu kebijakan ekonomi (masterplan) yang strategis dan tepat sasaran, agar dapat menyeimbangkan pergerakan ekonomi regional dan global.

Hal ini juga dipertegas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabnet akhir tahun. Presiden Yudhoyono mengatakan, “Kita pernah memiliki dokumen RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RKP (Rencana Kerja Pemerintah) APBN, yang sesungguhnya satu rencana yang lebih kongkrit agendanya jelas dan sasarannya jelas, siapa berbuat apa. Kalau itu menyangkut investasi, investasi bidang apa juga jelas. Presiden menambahkan, meskipun Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka, suatu masterplan ekonomi yang terarah akan mendukung rencana pemerintah meningkatkan Produk Domestik Brutto dan pendapatan per kapita Indonesia di masa depan.

Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa, kepada wartawan menjabarkan, pemerintah akan membangun cluster atau wilayah, untuk memaksimalkan potensi ekonomi di setiap daerah. Sejumlah koridor utama adalah Sumatera dan Jadebotabek, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Untuk sepuluh tahun ke depan, Indonesia berencana untuk bergerak dari industri bahan mentah menuju industri manufaktur, yang menyerap banyak tenaga kerja.

Hatta mengatakan, “Suku bunga negara maju akan terus meningkat sebagai respons meningkatnya inflasi sebagai akibat meningkatnya biaya modal. Semua itu kita gambarkan sebagai peluang dan tantangan.Lalu kita melihat apa yang kita miliki. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, gas, thermal, coal (batubara), panas bumi, kakao, minyak kelapa sawit, timah, nikel, bauksit, semua belum terkelola secara baik, belum menjadi value added  nilai tambah) yang memadai. Dari sektor industri manufaktur, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi dapat menembus angka 7-8% mulai 2013 mendatang.

Jadi semoga saja perekonomian kita semakin membaik dari tahun ke tahunnya.

SUMBER :

1.http://www.voanews.com/indonesian/news/Masterplan-Ekonomi-Indonesia-akan-Fokus-Pada-Industri-Manufaktur-112682049.html

 

 

2. PULAU Buton  (Sulawesi tenggara)

 

Pulau buton merupakan salah satu pulau besar di Sulawesi tenggara yang terkenal dengan produksi aspalnya.

Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki wilayah daratan seluas ± 38.140 Km2 atau 3.814.000. Ha dan wilayah perairan (laut ) diperkirakan seluas ± 110.000. Km2 atau 11.000.000 Ha.

Propinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas 4 (empat) wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Kendari, Kolaka, Muna dan Buton, dan 1 (satu) wilayah kotamadya yaitu Kotamadya Kendari, serta 1 (satu) wilayah  kota  administratif  yaitu  Kotif Bau-Bau

Mata Pencaharian

Matapencaharian masyarakat sangat tergantung pada hasil bumi yaitu hasil pertanian dan laut. Pengelolaan hasil bumi ini masih dikelola secara tradisional, masyarakat belum menggunakan sistem pertanian yang memungkinkan mereka dapat mengolah lahannya lebih maksimal dan menghasilkan kualitas yang baik. Demikian pula di sektor perikanan, masyarakat nelayan masih menggunakan perahu-perahu tradisional yang mereka buat sendiri dengan bahan baku kayu dari hutan yang banyak tumbuh di Buton Utara.

Hasil bumi di bidang pertanian dan perikanan ini lebih banyak diperuntukkan untuk kebutuhan masyarakat Buton Utara sendiri, belum banyak para petani dan nelayan yang menjual hasil usahanya ke luar wilayah Buton Utara. Sistem penjualannya pun tidak melalui rangkaian distribusi yang panjang seperti di beberapa daerah lain di indonesia. Para petani dan nelayan dapat menjual langsung hasil usahanya kepada pembeli, jika tidak habis hasil usaha ini (pertanian dan ikan) dikonsumsi sendiri oleh para petani atau nelayan untuk keluarga mereka. Demikian pula para pembeli atau konsumen banyak dijumpai mereka menunggu nelayan yang sedang menangkap ikan di pinggir dermaga pelabuhan. Para produsen (nelayan) dan konsumen bisa langsung bertransaksi di pinggir dermaga ketika para nelayan tersebut tiba di pelabuhan atau pantai dengan membawa ikan hasil tangkapan nelayan yang masih berada di atas perahu mereka.

Pekerjaan sebagai petani dan nelayan ini merupakan pekerjaan yang dominan di masyarakat, belum banyak usaha-usaha di bidang perdagangan dan industri kecil. Aktivitas perdagangan hanya sebatas jual beli hasil bumi dan warung-warung kecil sedangkan industri kecil seperti kerajinan tidak dijumpai di Buton Utara. Meskipun jika melihat hasil bumi yang melimpah dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah industri kerajinan, masih terlihat belum ada upaya-upaya dari masyarakat dan pemerintah untuk mengembangkan usaha kecil.

Pariwisata di Pulau Buton

1.Pantai Nirwana

Pulau Buton – Sulawesi Tenggara, selain dikenal dengan pengahasil aspal alam terbesar juga memiliki panorama alam yang indah dan mengagumkan. Salah satunya Pantai Nirwana yang letaknya tidak jauh dari kota bau-bau.

2. Masjid agung keraton

Bersamaan dengan awal pembangunan benteng Buton, dibangun pula mesjid Agung Buton. Karena awal pembangunan diera yang sama, maka kuat dugaan bahwa benteng dan mesjid ini dibangun dengan cara sama yakni memakai batu dan putih telur.

3. Benteng keraton buton

Merupakan benteng keramat yang berada di buton

SUMBER:

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Buton

2.http://butonisland.blogspot.com/2009/01/berwisata-ke-pulau-buton.html

Pengangguran !!!

Posted on

PENGANGGURAN………..

Bicara soal pengagguran, tak akan ada habisnya pengangguran di Indonesia, Negara Indonesia yang kita cintai ini..

Saya menemukan sebagian data pengagguran di Indonesia

 

Badan Pusat Statistik (BPS) per hari ini mencatat ada sekira 1,1 juta orang yang menjadi pengangguran baru di Indonesia. Jumlah tersebut merupakan jumlah anak yang tamat sekolah (perguruan tinggi) namun belum bisa diterima bekerja.

“Minimal ada 1,1 juta anak tamat sekolah tidak bisa kerja,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan RI Fadel Muhamad saat memberi sambutan Workshop “Mewujudkan Dunia Usaha Perikanan yang Maju, Mandiri dan Berkelanjutan melalui Dukungan Penyediaan Pembiayaan Perbankan, di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/4/2010).

Dengan demikian, pihaknya akan mendorong jumlah pengusaha baru di Indonesia. Saat ini, penetrasi pengusaha masih 0,18 persen dari total populasi Indonesia. Sedangkan, di Singapura mencapai 10 persen dan di Amerika Serikat mencapai 12 persen.

“Pengusaha tidak bisa lahir secara natural, tapi harus by design. Intinya pemerintah harus menyiapkan segala sesuatunya untuk mendorong pengusaha baru di Indonesia,” katanya..(okezone.com)

Melalui cuplikan artikel yang saya temukan di internet itu menyatakan bahwa memang sangat banyak pengagguran di Indonesia. Saya jadi agak sedikit takut nantinya setelah lulus kuliah apakah saya akan mendapatkan pekerjaan.

Saya sedikit berfikir bahwa kuliah akan menjadi sia- sia, sudah membayar kuliah mahal- mahal dan nyatanya nanti tetap tidak dapat mendapatkan pekerjaan yang layak..

Salah satu dosen di universitas saya mengatakan memang persaingan dalam mencari pekerjaan setiap tahunnya sangat lah sulit. Kesempatan atau lowongan kerja yang ditawarkan oleh perusahaan tak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang lulus setiap tahunnya. Sehingga kita dituntut memiliki suatu keahlian yang berbeda dengan orang lain, bukan hanya gelar sarjana yang menempel pada nama kita nantinya.

Lain halnya dengan lulusan yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi, setelah lulus mereka dapat membuka usahanya sendiri, dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang banyak.

Dari data BPS saja dapat dilihat, minimal 1,1 juta anak tamat sekolah tidak dapat kerja.

Bukan karena kualitas manusianya yang payah, tapi memang tak ada kesempatan besar untuk menampung mereka semua.

Mengerikan bukan?..

Pengertian sistem ekonomi dan sejarah sistem ekonomi indonesia

Posted on

1.Sistem ekonomi adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran

Macam-macam sistem ekonomi
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi di mana kegiatan ekonominya yang masih sangat sederhana
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah
1) masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan,
2) tanah merupakan sumber kehidupan,
3) belum mengenal adanya pembagian kerja,
4) pertukaran secara barter,
5) tingkat dan macam produksi sesuai kebutuhan.
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya diatur oleh pusat.
Ciri-ciri ekonomi komando adalah
1) semua sumber dan alat produksi dikuasai negara,
2) hak milik perorangan atas alat dan sumber produksi tidak ada,
3) kebijakan perekonomian sepenuhnya diatur pusat
4) Pembagian kerja diatur negara,
5) Masyarakat tidak dapat memilih jenis pekerjaan.
Sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi yang sepenuhnya dilaksanakan oleh wisata, dan pemerintah hanya mengawasi jalannya perekonomian.
Ciri-ciri ekonomi pasar adalah
1) sumber dan alat produksi dikuasai oleh swasta,
2) rakyat diberi kebebasan mengatur sumber dan alat produksi
3) munculnya persaingan antarpengusaha
4) dalam masyarakat terdapat pembagian kelompok-kelompok, yaitu pemilik faktor produksi dan pekerja / buruh
Sistem ekonomi campuran adalah gabungan dari sistem ekonomi komando dan pasar, berikut ciri-ciri ekonomi pasar.
1) Alat produksi yang vital dikuasai negara
2) Alat produksi yang kurang penting dikelola swasta
3) Perekonomian dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat
4) Hak milik diakui sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum

2.Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa periode. Ada empat negara yang pernah menduduki Indonesia, yaitu Portugis, Belanda,Inggris, dan Jepang. Portugis tidak meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia karena keburu diusir oleh Belanda, tapi Belanda yang kemudian berkuasa selama sekitar 350 tahun, sudah menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini. Untuk menganalisa sejarah perekonomian Indonesia, rasanya perlu membagi masa pendudukan Belanda menjadi beberapa periode

Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tahun 1620

Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi :
1. a.Hak mencetak uang
2. b.Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
3. c.Hak menyatakan perang dan damai
4. d.Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
5. e.Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

Pada tahun 1795, VOC bubar karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC.

Kemudian adanya Cultuurstelstel
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den Bosch. Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia.

Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

PADA MASA ORDE BARU
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.

Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

a)Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
b)Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menunbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi.
c)Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
d)Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi.

Dan Indonesia pun pernah memakai sistem ekonomi demokrasi terpimpin pada yahun (1959- 1967

Sistem ekonomi yang saat ini diterapkan di Indonesia, lebih condong ada sistem ekonomi liberal atau kapitalis

 

 

 

Karakteristik asing terhadap bisnis internasional

Posted on

Pertama, “hubungan ekonomi” bisa berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara lain. Sebagai contoh, In­donesia mengekspor minyak, kayu, karet, hasil kerajinan, menjual jasa angkutan penerbangan Garuda dan jasa turisme kepada orang asing, dan mengimpor beras, gandum, bijih besi, bahan plastik, benang tenun, jasa angkutan laut dan angkutan udara dan jasa turisme (misalnya, package tour bagi orang Indonesia ke Singapura, Hongkong dan sebagainya). Hubungan semacam dikenal sebagai hubungan perdagangan. Perhatikan bahwa yang dimaksud dengan “output” termasuk di dalamnya output “barang” dan output “jasa”.

Kedua, hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana produksi (atau faktor produksi). Termasuk dalam kelompok sarana produksi adalah tenaga kerja, modal, teknoogi dan kewiraswastaan. Sarana produksi bisa “mengalir” dari satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya karena imbalan yang lebih tinggi, karena lewat program bantuan luar negeri, dan karena adanya faktor “ketakutan” (misalnya* ancaman perang, takut dinasionalisasi, takut adanya devaluasi atau karena menghindari inflasi yang terlalu tinggi di suatu negara). Sarana produksi “tanah” merupakan satu-satunya sarana produksi yang tidak bisa mengalir ke negara lain, karena sifatnya yang terikat pada lokasinya. Tetapi bahkan” “tanah” pun tidak mutlak terikat pada lokasinya, bila kita ingat bahwa definisi dari sarana produksi “tanah” mencakup kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Kita mengekspor bijih nikel, bijih tembaga dan barang-barang tambang lainnya. Di sini kita bisa mempertanyakan apakah barang ekspor ini lebih bersifat “faktor produksi” ataukah “output”. Tetapi ini memang sesuatu yang masih bisa diperdebatkan: dari satu segi bijih nikel atau bijih tembaga bisa dipandang sebagai output, tetapi dari segi lain bisa dianggap sebagai faktor produksi. Sebaliknya, tenaga kerja atau “manusia” yang pada hakekatnya lebih bersifat mobil dan tak terikat lokasi, seringkali justru menjadi suatu faktor produksi yang tidak bisa (atau tidak selalu bisa) mengalir dari satu negara ke negara lain.

Peraturan-peraturan pembatasan imigrasi antar negara seringkali begitu ketatnya sehingga tidak memungkinkan bagi manusia untuk secara bebas pindah ke negara lain. Namun masih ada contoh-contoh yang menggambarkan aliran faktor produksi ini, misalnya pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Saudi Arabia, Malaysia untuk bekerja di proyek-proyek pembangunan atau di tempat-tempat lain di sana.

Saat ini, yang paling mobil atau mudah berpindah melampaui perbatasan negara adalah faktor produksi modal (beserta teknologi dan kewiraswastaan yang mengikutinya). Modal, berupa penanaman modal asing atau bantuan/pinjaman luar negeri, mengalir dalam jumlah yang besar dari satu negara ke negara lain, baik antara negara maju sendiri atau antara negara maju dengan negara sedang berkembang.

Yang tidak kalah pentingnya adalah aliran dana antar negara yang tidak bermotif atau bertujuan untuk investasi dalam bentuk pendirian pabrik-pabrik, tetapi yang bertujuan spekulatif dan bersifat jangka pendek. Jadi, misalnya pada awal tahun 1970-an dana dalam jumlah yang cukup besar telah mengalir dari Singapura dan tempat-tempat lain di luar negeri ke Indonesia untuk kemudian disimpan pada bank-bank dalam ben­tuk deposito berjangka yang pada waktu itu memberikan bunga yang sangat tinggi. Karena sifatnya yang spekulatif dan jangka pendek, kita bisa memperdebatkan apakah aliran dana semacam ini adalah aliran faktor produksi atau bukan.

Tetapi meskipun kasus-kasus yang kabur seperti ini memang ada, secara garis besar masih penting dan berguna bags kita untuk membedakan antara aliran faktor produksi dan aliran-aliran lain, misalnya aliran output, karena masing-masing aliran mempunyai konsekuensi yang berbeda bagi suatu negara.

Ketiga, seperti halnya dengan hubungan ekonomi antara perorangan, hubungan ekonomi antara negara bisa dilihat dari segi konsekuensinya terhadap posisi hutang-piutangnya, atau singkat-nya dari segi hubungan kreditnya. Seperti halnya dengan hubungan antar perorangan, suatu negara bisa mempunyai hutang atau piutang dengan negara lain. Biasanya hubungan hutang-piutang ini timbul sebagai konsekuensi dari adanya dua bentuk hubungan ekonomi yang lain, yaitu “hubungan perdagangan” dan “hubungan faktor produksi” yang diuraikan di atas. Sebagai misal, Indonesia mengimpor kapal dari Jepang dengan kredit dari penjualnya. Di sini hubungan perdagangan (impor kapal) adalah penyebab timbulnya hutang Indonesia kepada pengusaha kapal di Jepang. Contoh lain adalah pembelian gandum dari Amerika Serikat atas dasar penjan-jian bantuan pangan (sering disebut dengan nama bantuan PL-480). Juga di sini, hubungan perdagangan (impor gandum) menimbulkan hutang Indonesia kepada pemerintah Amerika Serikat.

(a) Pola perdagangan. Mengapa suatu negara mempunyai pola ekspor dan pola impor tertentu? Faktor apa yang mempengaruhinya? Misalnya, mengapa justru Indonesia mengekspor minyak bumi, kayu, tekstil, barang kerajinan, dan mengimpor beras, mesin, bijih besi dan sebagainya? Apa yang menentukan pola perdagangan seperti ini?

(b) Harga ekspor dan impor. Bagaimanakah harga barang ekspor dan harga barang impor ditentukan? Faktor-faktor apa yang menentukannya? Misalnya, mengapa harga minyak bumi dan barang-barang hasil industri meningkat lebih cepat dari pada harga hasil-hasil pertanian seperti karet, teh, lada?

(c) Manfaat perdagangan. Apakah manfaat dari adanya hubungan ekonomi luar negeri bagi suatu negara? Apakah pengaruh hubungan ekonomi tersebut terhadap kesejahteraan nasional? Apakah untung dan rugi dari adanya hubungan ekonomi luar negeri dari segi konsumsi, produksi, distribusi pendapatan dan pembangunan ekonomi pada umumnya?

(d) Pengaruh makro. Apakah pengaruh hubungan perdagangan terhadap keadaan makro dan moneter di dalam negeri? Misalnya, apabila ekspor meningkat, apakah akibat dari itu .terhadap tingkat harga dalam negeri, GDP, jumlah uang yang beredar dan sebagainya?

(e) Mekanisme neraca pembayaran. Bagaimanakah proses penyesuaian neraca pembayaran suatu negara apabila terjadi perubahan situasi ekonomi (misalnya, kenaikan harga ekspor) atau apabila dilaksanakan suatu kebijaksanaan tertentu